Senin, 16 Februari 2015

One Day One Hadist (ODOH-216) KEUTAMAAN 2 RAKAAT SEBELUM SUBUH


.
عَنْ عَائِشَةَ رَضِي اللّه عَنْهُمَا قَالَتْ لَمْ يَكُنْ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ عَلَى شَيْءٍ مِنْ 

النَّوَافِلِ أَشَدَّ مِنْهُ تَعَاهُدًا عَلَى رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ أخرجه الشيخان

Dari 'Aisyah Radhiyallahu anhuma , ia berkata, "Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak melakukan satu pun shalat Sunnah yang dilakukan secara terus-menerus melebihi dua rakaat (shalat Rawatib) Subuh".[Mufaqun 'Alaihi]

Dalam riwayat Muslim :
.
عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ رَكْعَتَا الْفَجْرِ خَيْرٌ مِنْ الدُّنْيَا وَمَا فِيهَا. أخرجه مسلم.
.

Dari Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam , beliau bersabda,"Dua raka'at fajar (Subuh) lebih baik dari dunia dan seisinya." [Muslim]
.
Makna Dan Faedah Hadist :
.
1. Hadist diatas menjelaskan pentingnya dan penekanan Rasululllah utk mengerjakan shalat sunnah 2 rakaat sebelum subuh.
.
2. Sunnah muakadnya 2 rakaat sebelum subuh krn itu tidak pastas utk ditingalkan.
.
3. Keutamaan yg besar dan mulia dlm 2 rakaat sebelum subuh sehingga dia lebih baik daripada dunia dan seisinya.
.
4. Rasulullah benarr2 memperhatikan 2 rakaat shalat sunnah ini dibandingkan dgn shalat sunnah lainnya , krn itu. Ibnul-Qayyim pun berkata, "Konsisten /terus. menerus dan penjagaan beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam terhadap sunnah Rawâtib Subuh melebihi seluruh shalat sunnah. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam tidak pernah meninggalkan sunnah Rawâtib Subuh dan shalat Witir dalam safarnya maupun saat muqîm. Dalam safar, beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam senantiasa disiplin melaksanakan sunah Rawatib Subuh dan Witir melebihi seluruh shalat-shalat sunnah dan Rawâtib lainnya. Tidak ada dinukilkan dari beliau dalam safarnya melakukan shalat Rawatib selain Rawâtib Subuh. Oleh karena itu, dahulu Ibnu 'Umar tidak menambah dari dua raka'at, dan ia berkata,'Saya telah bepergian bersama Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam , Abu Bakar dan 'Umar. Mereka semua dalam safarnya tidak melebihi dua raka'at'."[Zâdul-Ma'ad (1/305).]
.
5. Bagi yg ketingalan 2 rakaat sebelum subuh krn shalat jama'ah sudah dimulai boleh diganti / dikerjakan setelah matahari terbit atau setelah shalat subuh langsung , ada riwayat dari Tirmidzi, dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa yang belum menunaikan shalat sunnah Fajar, hendaklah ia menunaikannya setelah terbit matahari.” Karena Ibnu ‘Umar radhiyallahu ‘anhuma pernah menunaikan qodho’ shalat sunnah fajar di waktu Dhuha
.
Syaikh ‘Abdul ‘Aziz bin Baz, mufti Saudi Arabia di masa silam memilih lebih afdhol ditunaikan setelah matahari meninggi. Beliau menjelaskan,
.
“: إذا لم يتيسر للمسلم أداء سنة الفجر قبل الصلاة ، فإنه يخير بين أدائها بعد الصلاة أو تأجيلها إلى ما بعد ارتفاع الشمس ، لأن السنة قد ثبتت عن النبي صلى الله عليه وسلم بالأمرين جميعا ، لكن تأجيلها أفضل إلى ما بعد ارتفاع الشمس لأمر النبي صلى الله عليه وسلم بذلك ، أما فعلها بعد الصلاة فقد ثبت من تقريره عليه الصلاة والسلام ما يدل على ذلك” مجموع الفتاوى 11/373
.
“Jika seorang muslim tidak mampu menunaikan shalat sunnah fajar sebelum penunaian shalat Shubuh, maka ia boleh memilih menunaikannya setelah shalat Shubuh atau menundanya sampai matahari meninggi. Karena ada dalil (hadits) yang menunjukkan bolehnya kedua-keduanya. Akan tetapi jika menundanya sampai matahari meninggi itu lebih baik karen ada perintah Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai hal ini. Adapun qodho’ shalat sunnah fajar tadi setelah shalat Shubuh maka telah shahih pula dari ketetapan (taqrir) beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam yang menunjukkan bolehnya. (Majmu’ Al Fatawa, 11: 373)
.
6. Sesungguhnya melalaikan / tidak melaksanakana 2 rakaat sebelum subuh, menunjukkan lemahnya agama seseorang dan terhalangnya dia dari kebaikan yg besar sementara 2 rakaat ini adalah perkaara mudah / ringan yg pahalanya sangat besar melebihi dunia dan seisinya.

و الله اعلم بالصواب
Semoga bermanfaat ..
.
Dinukil dr :
.
1. Kitab Zadul Ma'ad karya Ibnu Qoyyim Al Jauziyyah Jilid 1 hal : 305 Fasal fi hadyihi fi sunanir rowatib, cet, Muasasah Ar Risalah Beirut Lebanon 2003 M/ 1424 H.
.
2. Kitab Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitabus Sholat Bab sunanur Rowatib, Hadist no 59, Jilid 1, hal : 101-102, Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh - KSA
.
3. http://rumaysho.com/…/qodho-shalat-sunnah-qobliyah-shubuh-2…
.
سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه

287302DE / 2837AECC
.
أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ
Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan .
Sent from BlackBerry®

Tidak ada komentar:

Posting Komentar