Senin, 27 Oktober 2014

ODOH (174) Disukai Mengosok Gigi Ketika Bangun tidur

One Day One Hadist (174)
Disukai Mengosok Gigi Ketika Bangun tidur 


عن حُذَيْفَةَ بْن الْيَمانِ قَالَ: كَان رَسُول الله صلى الله عليه وسلم إِذا قَامَ من الليل يَشُوصُ فاه بِالسوَاكِ.

Dari Hudaifah Bin Yaman Adalah Rasulullah Apabila bangun dari tidur malam, beliau mengosok giginya dengan siwak ( HR. Bukhari,(234,840) idem : Muslim (374,375) Abu Dawud (50,1116,1128) Nasai (2,1603-1606) Ibnu majah (282))

Faedah Hadist :

1. Termasuk kecintaan Rasulullah kpd kebersihan dan bencinya terhadap bau yg tidak enak.

2. Disyariatkan bersiwak (mengosok gigi) ketika bangun tidur, krn tidur menyebabkan mulut bau tidak sedap, sedangkan siwak / sikat gigi merupakan salah satu alat pembersih, krn itu disunnahkan bersiwak.

3. Dianjurkan bersiwak /mengosok gigi ketika bau mulut sudah berubah tidak enak, berdasarkan makna hadist diatas.

4. Disyariatkannya menjaga kebersihan secara umum, krn kebersihan itu termasuk sunnah Nabi dan adab yang mulia

والله أعلم بالصواب

Dari kitab :
"Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam Bab Siwak Hadist No 18, Jld : 1 Hal : 39-40, Cet. Matabah Ar Rusdi 1420 H, Riyadh KSA )
Sulaiman Abu Syeikha : 2837AECC
----------
" Mewakili yayasan Ibnu Umar kami ucapkan

شكرا وجزاك الله خيرا كَـثِـيْرًأ

Kepada para donatur yg telah menginfaqkan hartanya utk pembangunan pesantren ibnu umar pamulang, اَلْحَمْدُ لِلَّهِ masjid sudah selesai dilanjutkan dgn pembangunan toilet / fasilitas masjid .

Bagi yg ingin ikut andil dalam pembangunan pesantren silahkan menyalurkan infaqnya ke rekening Yayasan Ibnu Umar. Sbb :

1. BSM a/n Yayasan Ibnu Umar
No rek : 7032370327 ( Bank Syari'ah Mandiri ) Cabpem. BSD Pasar Modern

2. Mandiri a/n Yayasan IBNU UMAR
No rek : 1640001114422. Bank Mandiri Cabpem : Ciputat

3. BNI Syariah a/n Yayasan IBNU UMAR no rek : 0285448082
Cabpem : Ciputat

4. BCA a/n Yayasan IBNU UMAR
Norek : 0678074848
Cabpem . Ciputat

أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ
Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan .

ODOH (173) Sunnahnya Bersiwak (Menyikat Gigi)

(One Day One Hadist (173)
Sunnahnya Bersiwak (Menyikat Gigi) 


عن أبِي هريرة رَضِي الله عَنْهُ، عن النبي صلى الله عليه وسلم قال : " لَوْلاَ أنْ أشُقَّ عَلَى أمتي لأمَـرْتُهُمْ بِالسَّـوَا كِ مَعَ كُلِّ وُضـوءٍ عِنْدَ كُل صَلاةٍ " متفق عليه.

Dari Abu Hurairah Radiyallahu 'anhu , Dari Nabi Muhammad Shalallahu 'alaihi wasallam beliau bersabda :" seandainya tidak memberatkan umatku sungguh aku perintahkan mereka untuk bersiwak setiap Shalat ( Muttafaqun 'alaihi )

Faedah Hadist :

1. Hadist ini mengandung kesempurnaan nasehat Rasulullah dan cintanya beliau kepada kebaikan utk umatnya dan khwatirnya beliau kpd mereka .

2. Disunnahkannya bersiwah / gosok gigi dan keutamaannya hampir menyamai pahala ibadah wajib .

3. Disyariatkannya bersiwak ketika akan shalat sanggat ditekankan, krn itu Ibnu Daqiqul 'ied menyatakan " rahasia permasalahan ini adalah :

*A perintah utk beramal sebaik mungkin tatkala beribadah kepada Allah ,yaitu dalam keadaan yg semppurnaa dan bersih utk menampakkan kemulian ibadah tsb.

*B. Dan dikatakan permasalahan ini berkaitan dgn malaikat, krn malaikat merasa terganggu dengan bau yang tidak enak .
Dan hal ini dikuatkan oleh imam as shan'ani dengan membawakan hadist dari jabir:

 مَنْ أَكَلَ مِنْ هَذِهِ الشَّجَرَةِ الْمُنْتِنَةِ فَلَا يَقْرَبَنَّ مَسْجِدَنَا فَإِنَّ الْمَلَائِكَةَ تَأَذَّى مِمَّا يَتَأَذَّى مِنْهُ الْإِنْسُ"

Barangsiapa makan dari tanaman yang berbau tidak sedap ini, maka hendaklah ia tidak mendekati masjid kami, karena sesungguhnya malaikat merasa terganggu dengan apa yang mengganggu manusia." (HR. Muslim)
(Nb : makan bawang saja krn bau tidak boleh deket2 dengan masjid maka bagaimana dengan orang yg merokok yg baunya lebih menyengat pent.)

4. Keutamaan wudhu dan shalat jika sebelumnya bersiwak terlebih dahulu.

5. Sesungguhnya yg menghalangi Rasulullah yg mewajibkan bersiwak adalah rasa khawatir akan memberatkan umatnya.

6. Sesungguhnya syari'at ini indah dan memudahkan bukan menyusahkan dan tidak ada kesulitan didalamnya.

7. Menolak kerusakan / kehancuran itu didahulukan dari pada mengambil manfaat / kebaikan.

والله أعلم بالصواب 

Dinukilkan dr :Kitab Taisiril Alam Syarah 'Umdatul Ahkam karya As Syeikh Abdullah Alu Bassam , jld 1,Bab Siwak hadist ke 17 hal : 38-39 Cet. Maktabah Ar Rusdi Riyadh, KSA 1420 H)


(Sulaiman Abu Syeikha)

semoga bermanfaat
 
أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ
Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan .

ODOH 9172) Tidak Hati-Hati Dari Najis Menyebabkan Siksa Kubur

One Day One Hadist (172)
Tidak Hati-Hati Dari Najis Menyebabkan Siksa Kubur 


٢٠٩ - حَدَّثَنَا عُثْمَانُ قَالَ حَدَّثَنَا جَرِيرٌ عَنْ مَنْصُورٍ عَنْ مُجَاهِدٍ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ قَالَ مَرَّ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِحَائِطٍ مِنْ حِيطَانِ الْمَدِينَةِ أَوْ مَكَّةَ فَسَمِعَ صَوْتَ إِنْسَانَيْنِ يُعَذَّبَانِ فِي قُبُورِهِمَا فَقَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُعَذَّبَانِ وَمَا يُعَذَّبَانِ فِي كَبِيرٍ ثُمَّ قَالَ بَلَى كَانَ أَحَدُهُمَا لَا يَسْتَتِرُ مِنْ بَوْلِهِ وَكَانَ الْآخَرُ يَمْشِي بِالنَّمِيمَةِ ثُمَّ دَعَا بِجَرِيدَةٍ فَكَسَرَهَا كِسْرَتَيْنِ فَوَضَعَ عَلَى كُلِّ قَبْرٍ مِنْهُمَا كِسْرَةً فَقِيلَ لَهُ يَا رَسُولَ اللَّهِ لِمَ فَعَلْتَ هَذَا قَالَ لَعَلَّهُ أَنْ يُخَفَّفَ عَنْهُمَا مَا لَمْ تَيْبَسَا أَوْ إِلَى أَنْ يَيْبَسَا

-Telah menceritakan kepada kami 'Utsman berkata, telah menceritakan kepada kami Jarir dari Manshur dari Mujahid dari Ibnu 'Abbas berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam melewati perkebunan penduduk Madinah atau Makkah, lalu beliau mendengar suara dua orang yang sedang di siksa dalam kumur mereka. Maka Nabi shallallahu 'alaihi wasallam pun berkata: "Keduanya sedang disiksa, dan tidaklah keduanya disiksa disebabkan dosa besar." Lalu beliau menerangkan: "Yang satu disiksa karena tidak bersuci setelah kencing, sementara yang satunya lagi disiksa karena suka mengadu domba." Beliau kemudian minta diambilkan sebatang dahan kurma yang masih basah, beliau lalu membelah menjadi dua bagian, kemudian beliau menancapkan setiap bagian pada dua kuburan tersebut. Maka beliau pun ditanya, "Kenapa Tuan melakukan ini?" Beliau menjawab: "Mudah-mudahan siksanya diringankan selama dahan itu masih basah." ( HR.Bukhari (209, 1273,1289, 5592, 5595) idem : Muslim (439) Abu Dawud (19), Tirmidzi (65) Nasai (2041, 2042) Ibnu Majah (341,343) Ahmad (1877))

Makna & Faedah Hadist :

1. Penetapan adanya azab kubur, sebagaimana yang telah banyak diriwayatkan dalam hadist dan ini pendapat jumhur ulama’.

2. Tidak membersihkan diri dar perkara najis merupakan salah satu sebab seseorang akan diazab dalam kuburnya, maka wajib membersihkan diri darinya.

3. Hadist ini menunjukkan bahwa penisbatan kencing pada adzab kubur adalah perkara khususiyyah, sebagaimana dikuatkan oleh hadist yang diriwayatkan oleh Imam Hakim dan Ibnu Khuzaimiyyah :

"أكثر عذاب القبر من البول" قال ابن حجر: "وهو صحيح الإسناد".

Kebanyakan manusia diadzab kubur itu disebabkan karena (tidak membersihkan diri dari bekas ) kencing Ibnu Hajar berkata : “ Hadist ini sanadnya shahih “

4. Haramnya naminah ( mengadu domba sesame manusia ) karena hal ini termasuk sebab seseorang mendapatkan siksa/adzab kubur

5. Kasih sayang Rasululllah kepada para Sahabatnya ( dan umatnya ) dan semangat beliau dalam menasehati mereka agar terhindar dari bahaya ( siksa )

6. Adanya anjuran menutup aib dan dosa seseorang, karena Rasulullah pun tidak menyebutkan nama dua orang yang disiksa dalam kubur tersebut, mudah-mudahan inilah maskudnya .

7.Tidaklah mereka berdua disiksa dengan sebab melakukan dosa besar, karena meningalkan namimah dan mensucikan diri dari kencing itu bukanlah perkara yang sulit dan menyulitkan, namun besar siksanya, karena hal itu menyebabkan banyak kerusakan.

والله أعلم بالصواب 

Dinukilkan dr :Kitab Taisiril Alam Syarah 'Umdatul Ahkam karya As Syeikh Abdullah Alu Bassam , jld 1,Bab dukhulul kholak wal istithobah hadist ke 16 hal :35-37 Cet. Maktabah Ar Rusdi Riyadh, KSA 1420 H)

(Sulaiman Abu Syeikha)