Selasa, 03 Maret 2015

One Day One Hadist (ODOH 228) Larangan Mendahului Gerakan Imam

One Day One Hadist (ODOH 228)
Larangan Mendahului Gerakan Imam


‫عَنْ أبي هُريرة رضيَ الله عنه أنَّ النَبيَّ صلى الله عليه وسلم‬‫ قَالَ: " أما يَخْشَى الَّذِي يَرفعُ رأسه قَبْلَ الإمام ، أنْ يُحَوِّلَ الله رَأسَهُ رَأسَ حِمَارٍ . أوْ يَجْعَلَ اللّه صُورَتَهُ صُورَةَ حِمَارٍ ؟! ".‬‫‫


Dari Abu hurairah bahwasannya Rasulullah -shalallahu 'alaihi wasallam - bersabda tidakkah orang itu merasa takut kpd Allah tatkala ia shalat mengangkat kepalanya sebelum imam mengangkatnya , Allah akan merubahb kepalanya seperti kepala keledai, atau Allah akan merubah bentuk tubuhnya seperti keledai ! (Mutafaq Alaihi )

Makna Dan Faedah hadist

1. Imam diangkat dan dijadikan utk diikuti setiap gerakannya oleh makmum, bukan utk diselisihi, krn itu wajib bagi makmum mengikuti gerakan imam ketika shalat.

2. Haramnya mengangkat kepala dari sujud sebelum imam mengangkat kepalanya , krn larangan dalam hadist ini menunjukkan atas larangan dan tidaklah ada ancaman kecuali hal tsb haram, maka orang yg mendahului imam diancam kepala dan badannya nya dirubah menjadi kepala dan badan keledai, dan ini adalah ancaman yg sangat keras.

3. Bahwasannya larangan mendahui imam ketika shalat ini mencakup seluruh gerakan dalam shalat, hal ini bukan semata-mata qiyas akan tetapi ada dalil shahih yg menguatkannya sebagaimana diriwayatkan oleh bazzar dari abu huroirah dgn marfu ' " orang yang menundukkan dan mengangkat kepala sebelum imam sesungguhnya ubun-ubunnya ditangan syaithan. "

4. Sesungguhnya balasan itu sesui amal perbuatannya, tatkala dia mengangkat kepalanya sebelum imam ketika shalat maka balasan yg layak dan pantas adalah kepalanya dirubah menjadi kepala keledai ( khimar ) ,

5. kenapa seperti itu balasannya, karena antara diaa dengan keledei memiliki kesamaan dalam masalah kebodohan dan kedungguannya, krn orang yg mendahului imam kalau ia mengetahui akibat perbuatannya, maka tdk ada gunanya melakukan hal tsb, ini menunjukkan dungu dan lemah akalnya.

6. Orang yg mendahului imam menunjukkan bahwasanya ia terburu2 ingin selesai, maka itu adalah penyakit adapun obatnya adalah temannya memberi nasehat kdpnya agar tidak salam sebelum imam mengucapkan salam .

7. Ancaman berubahnya bentuk kepala orang tsb dengan bentuk kepala keledai adalah perkara yg sangat mungkin terjadi jika Allah menghendakinya, akan tetapi tidak ditetapkan waktu terjadinya.

و الله أعلم بالصواب‬

Dinukil dr : Kitab Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitabus Sholat Bab Al Imamah  , hadist no : 72 Jilid 1, hal: 122-123, Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh – KSA



Melayani pendaftaran umrah sesui sunnah اِ نْ شَآ ءَ اللّهُ bersama asatidzah yg berpengalam daftarkan diri ana :

‫‫سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه‬
287302DE / 2837AECC
081319942845 / 089630665183
WA : +6221 97059730

‫‫أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ‬
Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan‫



One Day One Hadist ( ODOH 227) Tempat Shaff 1 Makmum Laki-laki ‫‫

One Day One Hadist ( ODOH 227)
Tempat Shaff 1  Makmum Laki-laki ‫‫



عَنْ عَبْدِ الله بْنِ عبَّاس رضيَ الله عَنْهُمَا قال: بِتُّ عِنْدَ خَالَتِي مَيْمُونَةَ فَقَامَ النَبيُّ صلى الله عليه وسلم‪ ‬ يُصَلى مِنَ الليْل، فَقُمْتُ عن يَسَارهِ فَأخَذ برأسي فأقامني عَنْ يَمِينه
.‬‬

Dari abdullah  bin Abbas berkata : aku bermalam dirumah bibiku yg Maimunah (salah seorang istri nabi) maka pada malam Rasulullah berdiri dan shalat ketika Rasulullah berdiri aku ikut berdiri disebelah kirinya maka beliau memegang kepalau dan memindahkan aku disebelah kanannya

Makna Dan Faedah Hadist :


1. Ibnu abbas (saat itu masih kecil) bermalam dirumah bibinya dan ikut shalat malam bersama rasulullah dan berdiri disamping kiri Rasulullah.

2. Yang tepat dan lebih utama bagi makmum itu berdiri disebelah kanan sejajar imam kalaupun sendirian , (bukan disebelah kanan/kiri  belakang imam)

3. Ulama berselisih pendapat mengenai sah tidaknya shalat makmum sendirian disebelah kiri imam :

A. Pendapat yg mashur dikalangan madzah imam ahmad : tidak sah makmum berdiri sebelah kiri imam padahal sebelah kanan imam masih kosong

B. Sebagian Jumhur ulama seperti imam yg 3. ( Abu hanifah, imam malik, imam syafi'I ) mengatakan sah shalatnya

3. Sahnya shalat makmum yg berdiri disebelah kiri imam walaupun sebelah kananya kosong , krn Nabi tidak membatalkan shalatnya ibnu abbas .

4. Makmum yg berdiri sendiri ketika berdiri sebelah imam maka hendaklah dipindah lewat belakang oleh imam, sebagaimana terdapat dlm sebagian lafadz hadist riwayat bukhari

5. Gerakan2 dalam shalat jika disyari'atkan maka boleh dan tdk membatalkan shalat.

6. Sahnya shaf satu orang anak kecil bersama orang yg baligh, krn ibnu abbas saat itu masih kecil.

7. Disyariatkan shalat malam dan sunnah muakadah hukumnya.

8. Semangat ibnu abbas dalam memperoleh ilmu dan berusaha beramal sesui dgn ilmu tsb, krn itu beliau dijuluku hibrul ummah ( tintanya ummat) dan turjumanul qur'an ( penafsir al qur'an) dan hal ini menunjukkan alimnya beliau dan beliau seorang imamnya ahlut tafsir.

9. Tidak disyari'atkan sahnya keimaman itu berniat sebelum shalat bahwasannya dia seorang imam .



‫و الله أعلم بالصواب‬


Dinukil dr : Kitab Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitabus Sholat Bab as shufuf , hadist no : 71 Jilid 1, hal: 120-121, Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh – KSA

‫‫سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه‬
287302DE / 2837AECC

‫‫أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ‬
Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan‫

Senin, 02 Maret 2015

One Day One hadist 226 Tempat Shaff Shalat Bagi Wanita

One Day One hadist 226
Tempat Shaff Shalat Bagi Wanita


عن أنَس بنِ مَالِكٍ رضيَ الله عَنْهُ أن جَدَّتَهُ مُلَيْكَةَ دَعَتْ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم لِطَعَام صَنَعَتْهُ لَهُ، فَأكَلَ مِنْهُ، ثم قَالَ: "قُومُوا فَلأصَل بِكُم " قال أنس: فقُمْتُ إِلَى حَصِير لَنَا قَد اسْوَدَّ مِنْ طُولَ مَا لَبِثَ فَنَضَحْتُهُ بِماء، فَقَامَ عَلَيهِ رَسُول الله صلى الله عليه وسلم، وَصفَفْتُ أنَا وَالْيَتيمُ وَرَاءهُ، وَالعَجُوزُ مِنْ وَرَاَئِنَا فَصَلى لَنَا رَكْعَتينِ، ثُمَّ انْصَرَفَ.

Dari anas bin malik bahwasanya nenek beliau (yg bernama mulaikah) mengudang rasulullah untuk makan-makan suatu hidangan yang khusus dibuat untuk beliau, maka rasulullah makan makanan tsb, setelah itu beliau bersabda “ berdirilah , saya akan shalat bersama kalian, anas berkata : maka saya menghamparkan tikar yang sudah agak kehitam-hitaman, ( krn lama tidak dipakai) maka saya membersihkannya dengan air dan berdiri diatasnya, maka Rasulullah berdiri diatas tikar tersebut, dan saya berbaris bersama satu orang anak yatim dibelakang rasulullah, sedang nenekku dibelakang kami, kemudian Rasulullah shalat 2 rakaat dengan berjama’ah setelah itu pergi,

ولمسلمِ أنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم صلى بِه وَبِأمهِ فأقامني عن يَمِيِنِه وَأقَامَ الْمَرْأةَ خَلفنَا.
اليتيم: هو ضُمَيْرة جَدُّ حسين بن عبد الله بن ضميرة.

Dan dalam riwayat muslim : bahwasanya Rasulullah pernah shalat bersama anas dan ibunya kemudian beliau meletakkan aku ( anas ) disebelah kanan Rasulullah ( sejajar) sedang ibunya di belakangnya, pada riwayat diatas tsb disebutkan anak yatim yang dimaksud adalah Dhumairah kakeknya Husyain Bin Abdullah bin Dhunairah


Maka dan Faedah Hadist :

1. Nenek Anas mengundang makan Rasulullah dan Allah telah menjadikan beliau seseorng yang memiliki Aklhlaq yang mulia nan tinggi diantaranya Tawadhu / rendah hati, kepada mereka , maka rasulullah memenuhi setiap undangan baik yang mengundang itu orang tua, atau muda, laki-laki maupun perempuan , baik kaya maupun miskin karena dibalik itu ada tujuan yang tinggi dan mulia yaitu:
· Menyenangkan hati orang yang tidak punya
· Sebagai rasa tawadhuk / rendah hati kepada orang miskin
· Mengajarkan ilmu syari;at ini kpda orang yang belum tau dan sebagaianya.

2. Sahnya shalat satu shaff dengan anak yang belum baligh , krn yang dikatakan anak yatim adalah anak yang ditinggal mati oleh orang tuanya dan keadaan belum baligh.

3. Yang lebih utama tentang tempat berdirinya makmum itu adalah dibelakang imam.

4. Sesungguhnya tempat berdiri nya wanita itu dibelakang shaff laki-laki bukan di samping shaff laki-laki

5. Sahnya shaff seorang wanita hanya satu orang saja kalau memang dia hanya sendirian , namun kalau banyak, maka wajib bagi mereka untuk mengatur shaff dengan lurus dan rapat.

6. Bolehnya melakukan shalat sunnah berjama’ah walaupun tidak diperintahkan untuk berjama’ah selama tidak terus menerus dan dijadikan kebiasaan

7. Bolehnya shalat dengan tujuan mengajari orang lain atau tujuan2 agama yang bermanfaat dan penuh dengan faedah.

8. Tawadhuk ( rendah hatinya ) dan mulianya Akhlaq Rasulullah .

9. Sunnah hukumnya mendatangi undangan, lebih-lebih jika kedatangan itu sangat diharapkan dan disukai serta di tunggu2 pengundang , dimana hati mereka menjadi tenang selama undangan itu bukan undangan walimatur arsy karena hukumnya wajib untuk mendatangnya kecuali ada udhur / halangan syar’ii , atau ada bid’ah atau maksiyat dalam walimah tersebut ( misal ikhtilat antara tamu laki-laki dgn perempuan, adanya musik dan nyanyian2 dsb ).

Maka hendaklah hal-hal yang ada pada acara-acara seperti itu diperhatikan dan disertai niat yang ikhlas supaya orang yang diundang mendapatkan pahala apalagi kalau yang diundang itu orang-orang shalih dan mempunyai kedudukan yang tinggi. ‘


و الله أعلم بالصواب

Dinukil dr : Kitab Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitabus Sholat Bab as shufuf , hadist no : 70
Jilid 1, hal: 118-119, Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh – KSA

سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه
287302DE / 2837AECC

أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ
Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan

One Day One Hadist (Odoh ) 225 Wajibnya Meruluskan Shaff

One Day One Hadist (Odoh ) 225
Wajibnya Meruluskan Shaff



‫‫عَنِ النُعْمَانِ بْنِ بَشِيرٍ رَضيَ الله عَنْهُ ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم يَقُول: " لتسونَّ صُفُوفَكُم أوْ ليخَالِفَنَّ الله بَيْنَ وُجُوهِكُم ". متفق عليه‬‬

Dari Nu'man Bin Basyir - radhiyallahu anhu- berkata " aku mendengar. Rasulullah - shalallahu 'alaihi wasalam- bersabda : " hendaklah kalian meluruskan shaf-shaf kalian kalau tidak ,  Allah akan perselisihkan wajah2 kalian/akan saling berselisih  ( hr. Bukhari Muslim)


"كَانَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم يُسَوي صُفُوفَنَا حَتَّى كَأنَّمَا يسَوِّى بِهَا القِدَاحَ . حَتَّى رَأىَ أن قَد عَقَلنَا عَنْهُ، ثُمَّ خَرَجَ يَوْماً فَقَامَ حَتَى. كَادَ أن يكَبّرَ، فَرَأىَ رَجُلا بَادِياً صَدْرُه، فقالَ : " عِبَادَ الله، لتسَوُّنَ صُفُوفَكُم، أوْ لَيُخَالِفَنَّ الله بَينَ وُجُوهِكُم ".‬‬

Dalam riwayat muslim disebutkan,  sungguh  Rasulullah meluruskan shaff kami (dlm shalat) bagaikan seseorang meluruskan anak panah, sehingga Rasulullah melihat kami faham/mengerti terhadap apa yg beliau kehendaki, dan pernah suatu hari beliaukeluar dan berdiri sampai hampir takbir, tiba2 beliau  melihat seorang yg membusungkan dadanya kedepan, maka rasulullah bersabda " wahai hamba Allah luruskanlah shaff-shaff kalian atau kalau tidak Allah akan cerai beraikan diantara kalian ( mutafaq alaihi )


Makna dan Faedah Hadist :


1. Dalam hadist ini menunjukkan adanya perintah  utk meruruskan shaff dan tidak boleh bengkok serta betapa pentingnya meluruskan shaff

2. Adanya ancaman keras orang yg tidak meluruskan shaff dalam shalat yaitu allah akan mencerai beraikan dan menjadikan mereka berselisih.

3. Sangat perhatiannya Rasulullah utk menegakkan dan meluruskan shaff sehingga beliau meluruskannya dgn tangan beliau yg mulia, dan beliau menunjukkan bahwasannya meluruskan shaff merupakan tugas imam .

4. Rasulullah marah ketika melihat shaff tidak lurus, ini menunjukkan seorang imam harus berhati2 dan benar2 menjaga makmum utk meluruskan shaff , bukan langsung takbir tanpa memperhatikan apakah makmumnya sudah lurus shaffnya.

5. Hadist ini menunjukkan imam boleh berbicara antara iqomah dan shalat ketika ada keperluan .



و الله أعلم بالصواب‬

Dinukil dr : Kitab Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitabus Sholat Bab as shufuf , hadist no : 69
 Jilid 1, hal: 117-118, Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh – KSA

سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه‬
287302DE / 2837AECC

أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ‬

Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan

Minggu, 01 Maret 2015

One Day One Hadist 224 Wajibnya Meluruskan Soof

One Day One Hadist 224
Wajibnya Meluruskan Soof


‫‫عن أنَس بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ الله عَنْهُ قَالَْ: قَالَ رَسُولُ الله صَلَّى الله عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: " سَوُّوا صُفُوفَكُمْ، فَإنَ تَسْوِيَةَ الصُّفُوفِ مِنْ تمام الصلاة ".‬‬

Artinya dari anas bin Malik semoga Allah meridhoinya berkata " telah bersabda Rasulullah sholallahu 'alaihi wasallam " luruskan dan rapikanlah shoff kalian krn sesungguhnya meluruskan shoof termasuk kesempurnaan sholat.

Makna Dan Faedah Hadist :

1. Rasulullah sebelum shalat dimulai memerintahkan utk meluruskan dan merapikan shaf

2. Di syariatkannya meluruskan dan merapikan shaf ketika shalat, dalam satu barisan yg lurus dan rapi, tidak berbelok atau maju mundur diantara jama'ahnya.

3.Sesungguhnya meluruskan dan merapikan shaff merupakan bagian dari kesempurnaan shalat dan ini merupakan madzah jumhur ulama, bahkan sebagian ulama mengatakan wajib meluruskan shaf

4. Dibencinya shaff yg tidak lurus dan tidak rapi dan yg demikian itu menyebabkan ketidak sempurnaan shalat.

5. Keutamaan shalat berjama'ah yg demikian itu krn akan mendapatkan pahala ketika meluruskan shaf dan ini adanya dalam shalat berjama'ah.

6. Dikatakan hikmah disyariatkannya meluruskan shaf agar tepat dan  sesui  dgn shafnya para malaikat, sebagaimana disebutkan dalam hadist riwayat muslim dari jabir " Rasulullah keluar menemui kami kemudian beliau bersabda luruskanlah shaf kalian sebagimana shaffnya para malaikat disisi rabbnya , maka kami bertanya ya rasulullah bagaimana shaf para malaikat disisi rabb ? Maka beliau menjawab " mereka menyempurnakan shaf yg pertama dan merapikan dan merapatkan shaff


و الله أعلم بالصواب‬

Dinukil dr : Kitab Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitabus Sholat Bab as shufuf , hadist no : 68
 Jilid 1, hal: 116, Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh – KSA

سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه‬
287302DE / 2837AECC

‫أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ‬


Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan



Sent from BlackBerry®

ODOH 223 Bolehnya Shalat Sunnah Diatas Kendaraan

ODOH 223
Bolehnya Shalat Sunnah Diatas Kendaraan

‫‫

عَنْ أنس بْنِ سِيرينَ قَالَ: اسْتَقْبَلْنَا أنَساً رَضيَ الله عَنْهُ حِين قَدِمَ مِن‪‬ الشامِ، فَلَقِينَاهُ بِعَيْنِ التمْرِ، فَرَأيتهُ يُصَلى عَلَى حِمَار وَوَجْهُهُ مِنْ ذا الجَانِبِ- يَعْنى عن يسار القبلة- فَقلْتُ: رأيتك تُصَلِّى لِغَيْرِ الْقِبْلَةِ؟ فَقَاَلَ: لَوْلا أني رَأيْتُ رسول الله صلى الله عليه وسلم فعَلُه مَا فَعَلتُهُ.‬‬

Dari anas bin sirrin " saya pernah menghadap kpd anas bin malik tatkala dia baru datang dari syam, dan saya menjumpainya didaerah ainu tamer ( daerah perbatasan dgn irak, dinamakan demikian karena daerah tsb banyak kurmannya pent.) Dan ketika itu aku melihat beliau sedang shalat diatas keledainya dan wajahnya menghadap samping kiblat
Maka saya bertanya " aku melihat anda shalat tidak menghadap kiblat ? " Maka anas bin malik menjawab " seandainya saya tidak melihat Rasulullah melakukannya sungguh aku tidak akan mengerjakannya ( mutafaqun 'alaihi )

Makna dan Faedah Hadist :

1. Anas bin malik tatkala sampai di syam krn kedudukannya yg mulia dan luas ilmunya, orang2 syam berkumpul menyambut kedatangan beliau .

2.  Hadist ini tdk menjelaskan apakah anas itu shalat fardhu ataukah shalat sunnah, namun orang2 sudah mengetahui bahwa beliau itu shalat sunnah, krn itu sudah biasa dakukan Rasulullah dan sering dilihat anas dan sahabat lainnya .

3. Kiblat orang yg shalat diatas kendaraan itu menurut arah kendaraannya menghadap (tentunya ketika awalnya menghadap kiblat , walaupun kendaraan tsb belak-belok pent.)

4. Boleh melaksanakan shalat nafilah (shalat sunnah) diatas kendaraan ketika safar / berpergian walaupun diatas keledai.



و الله أعلم بالصواب‬

Dinukil dr : Kitab Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitabus Sholat Bab istiqbalul qiblat hadist no : 67 Jilid 1, hal: 115, Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh – KSA

سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه‬
287302DE / 2837AECC

‫أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ‬


Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan



Sent from BlackBerry

One Day One Hadist 222 Shalat Menghadap Kiblat 2

One Day One Hadist 222
Shalat Menghadap Kiblat 2


عَبْدَ الله بْنِ عُمَرَ رضي الله عَنْهُمَا قالَ: بَيْنَمَا النَّاسُ بقُبَاءَ في صَلاَةِ الصُّبْحِ إِذْ جَاءَهُم آتٍ فقَالَ: إنَّ النّبِيّ صلى الله عليه وسلم قدْ أنْزلَ عَلَيْهِ اللَّيلَة قُرْآنٌ، وقدْ أمر أنْ يَسْتَقْبِلَ الْكَعْبةِ" فاستقبلوها وكانت وجوههم إلى الشام فاستداروا إلى الكعبة.

Abdullah Bin umar semoga Allah meridhoi keduanya dia berkata " tatkala para sahabat Rasulullah berada dimasjid quba (dimadinah) melaksanakan shalat subuh datang salah seorang sahabat Rasul dan berkata " sesunnguhnya pada malam ini Allah turunkan sebuah ayat Al Qur'an kepada Nabi dan beliau diperintahkan utk menghadap kearah kiblat (ka'bah) maka mereka langsung berputar kearah ka'bah yg sebelumnya mereka menghadap ke syam / baitul maqdis. ( Mutafaq Alaihi)

Makna Dan Faedah Hadist :

1. Kiblatnya para nabi terdahulu dan kiblat pertama pada awal hijrah yaitu baitul maqdis kemudian dipalingkan ke ka'bah ( lihat qs Al Baqoroh : 144)

2. Sesungguhnya kiblatnya kaum muslimin itu telah ditetapkan yaitu ka'bah yang mulia, maka wajib menghadap ke arah ka'bah baik melihatnya atau dari jarak jauh maka tetap menghadap ka'bah.

3. Sesungguhnya sebaik-baik tempat adalah baitullah, krn disitulah kiblat ditetapkan, dan tidaklah nabi yg mulia menetapkan sesuatu pada umatnya yg terpilih ini kecuali menetapkan sesuatu yg lebih utama/lebih bagus.

4. Adanya Nasikh dan mansukh (penghapusan) dalam syari'at islam, berbeda dgn agama yahudi dan nasrani dan pengikutnya yg senantiasa mengingkari nasikh.

5. Orang yg menghadap kesuatu arah ketika shalat kemudian ditenggah2 shalat jelas baginya bahwa dia salah (tdk menghadap kiblat) maka hendaknya segera merubah arah menghadap kiblat , dan shalat yg telah berlalu itu tetap sah dan tdk membatalkan shalatnya.

6. Suatu hukum tdk bisa ditetapkan kpd mukallaf kecuali telah sampai hujah kepadanya, seperti dirubahnya kiblat, setelah diwajibkan pindah kearah ka'bah, kemudian orang-orang madinah yg mereka tidak tau / blm sampai berita kiblat telah pindah dan mereka menghadap baitul maqdis, maka mereka tidak mengulangi shalatnya.

7. Sesungguhnya khobar wahid ( berita dr 1 orang yg stiqoh) apabila dikuatkan oleh dalil2 yg shahih maka dibenarkan dan diamalkan khobar tsb.

8. Dari hadist ini, banyaknya gerakan didalam shalat kalau ada maslahatnya maka hal itu diperbolehkan (seperti membunuh binatang yg membahayakan, memgendong anak ketika anak tsb menangis, maju mendekat kesutrah dsb )

9. Imam at thohawi berkata , hadist ini menunjukkan bahwa orang yg tidak mengetahui tentang kewajiban2 yg diwajibkan oleh Allah krn tidak sampainya dakwah kepadanya, maka tdk berdoa ketika dia tdk mengerjakannya, krn hujjah belum sampai kpdnya, ini juga salah satu pendapat ibnu taimiyyah , dan para ulama usuliyyin menambahkan bahwasannya kefahaman itu merupakan syarat seseorang dikenai hukum .

 و الله أعلم بالصواب

Dinukil dr : Kitab Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitabus Sholat Bab istiqbalul qiblat hadist no 66, Jilid 1, hal : 113-114, Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh – KSA

سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه
287302DE / 2837AECC

أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ
Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan

ODOH 221 Shalat menghadap Kiblat

ODOH 221
Shalat menghadap Kiblat


عَنْ عَبْدِ الله بْنِ عُمَرَ رضي الله عَنْهُمَا : أنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم كَانَ يُسَبِّحُ عَلَى ظَهْرِ رَاحِلَتِهِ حَيْث كَانَ وجْهُهُ، يومئ برأسه، وَكَانَ ابن عُمَرَ يَفعَلُهُ.

Dari abdullah ibnu umar bahwasannya Rasulullah bertasbih diatas punggung ontanya kemanapun ontanya menghadap dan keadaan beliau mengisyaratkan dengan menganggukkan kepalanya, dan ibnu umar juga mengamalkannya.

وفي رواية: كَانَ يُوتِرُ عَلى بَعِيرِهِ. ولـ " مسلم ": غَيْر أنّهُ لا يُصَلى عَلَيْهَا الْمَكْتُوبَةَ. وللبخاري " إلا الْفَرَائِضَ ".

Dalam riwayat lain " bahwasannya rasulullah shalat witir diatas ontanya, dan dalam riwayat muslim Rasulullah tidak pernah shalat fardhu diatas kendaraannya (ontanya) demikian juga didalam riwayat imam bukhari bahwasannya Rasulullah shalat diatas kendaraannya kecuali shalat fardhu.

Hukum Dan Faedah Hadist :

1. Bolehnya shalat sunnah diatas kendaraan ketika safar , sebagaimana perbuatan ibnu umar yg menguatkan hal ini.

2.Imam Ahmad dan Abu tsur berpendapat berpendapat menghadap kiblat ketika diatas kendaraan, itu hanya pada awal /permulaan saja, sebagaimana hadist anas bin malik yg menjelaskan bahwa Rasulullah apabila hendak shalat sunnah ketika safar, maka ontanya dihadapkan ke kiblat setelah itu beliau shalat kearah manapun onta itu menghadap.

3. Adapaun shalat wajib maka tidak boleh diatas kendaraan kecuali dalam keadaan darurat / terpaksa, para ulama berkata yg demikian itu agar tidak kehilangan melaksanakan kewajiban menghadap kearah kiblat tatkala shalat. Namun jika terpaksa seperti ketakutan, banjir ( seperti diatas pesawat /kereta ) dll, maka diperbolehkan.

4. Rasulullah meganggukkan kepalanya sebagai penganti ruku dan suju (ketika diatas kendaraan dalam safar. Dan Hadist ini menunjukkan gerakan sujud itu lebih rendah dari pada ruku' .

5. Shalat witir sunnah muakad tidak wajib karena Rasulullah pernah mengerjakannya diatas kendaraan beliau.

6. Tatkala ada kesulitan/dalam keadaan darurat maka disitu ada kemudahan dan ini termasuk kemurahan Allah Ta'alaa kpd hambanya. Dan termasuk kemudahan adlah dianjurkan utk meningkatkan ketaatan kpd Allah dgn cara yg mudah dilakukan.

7. Jumhur ulama berpendapat bolehnya tidak menghadap kiblat ketika safar (dan tidak tau arah kiblat) baik safar yg jauh maupun yg deket.


و الله أعلم بالصواب
Dinukil dr : Kitab Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitabus Sholat Bab Adzan wal Iqomah hadist no 65, Jilid 1, hal : 111-112, Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh – KSA

سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه

287302DE / 2837AECC

أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ
Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan
Sent from BlackBerry®

ODOH 220 Disunnahkan Menjawab Adzan

ODOH 220
Disunnahkan Menjawab Adzan

عَنْ أبي سَعِيدٍ الخُدرِي رَضيَ الله عَنْهُ قَالَ: قَالَ رَسولُ الله صلى الله عليه وسلم : " إِذَا سَمِعْتُمُ المُؤَذنَْ فَقُولُوا مِثْل مَا يَقُولُ ".

Dari abu sa'id Al khudriy berkata, telah bersabda Rasulullah " jika kalian mendengar adzan maka jawablah sebagaimana Muadzin  Mengumandangkan adzan

Makna Dan Faedah Hadist :

1. Disyariatkannya menjawab adzan seperti ucapan muadzin dan para ulama sepakat akan hal ini

2. Hendaknya menjawab adzan itu setelah muadzin selesai mengucapkan satu kalimat adzan, krn kata yg Rasulullah ucapkan adalah kalimat : faquluu artinya ucapkanlah, dan huruf fa ini menurut ulama ahli bahasa adalah huruf untuk menunjukkan urutan atau tertib, hal ini juga dijelaskan dalam hadist lain riwayat An Nasai dari ummu salamah bawasannya Rasulullah bersabda " ucapan orang yg mendengar itu sama seperti ucapan muadzin ketika muadzin diam

3. Menjawab adzan adalah dalam setiap keadaan dan kondisi kecuali dalam kamar mandi , WC, atau yg sejenisnya, krn setiap dzikir itu ada sebab yg tdk boleh dilalaikan sehingga kita tidak kehilangan pahala krn meningalkan sebab .

4, Dhahir hadist ini menjelaskan bahwa orang yg mendengar adzan itu menjawab sebagaimana ucapan muadzin , menurut jumhur ulama hendaklah orang yg mendengar muadan mengucapkan " hayyaa 'alas sholah dan hayya 'alal falah , menjawab " laa haulaa walaa quwwata illa billahi " sebagaimana yg terdapat dalam hadist riwayat muslim dari umat bin khattab : Apabila muadzin mengucapkan " hayyaa 'alas sholah maka jawablah " laa haulaa walaa quwwata illa billahi " kemudian jika dia mengucapkan hayya 'alal falah , maka jawablah " laa haulaa walaa quwwata illa billahi "
Maksud dr kalimat tsb adalah hanya dgn pertolongan Allah dan kekuatan darinya kita bisa datang dan melaksanakan shalay berjama"ah dimasjid

. ,و الله أعلم بالصواب

Dinukil dr : Kitab Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitabus Sholat Bab Adzan wal Iqomah hadist no 64, Jilid 1, hal : 110, Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh – KSA


سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه

2837AECC / 287302DE

أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ
Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan