Rabu, 22 April 2015

One Day one Hadist (Odoh 247) Bolehnya shalat Mengendong Anak





عَنْ أبي قَتَادَةَ الأنصاري رضيَ الله عَنْهُ: أنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم كانَ يُصَلي وَهُوَ حَامِل أمَامَةَ بِنْتَ زَينبَ بِنْتِ رَسُولِ الله صلى الله عليه وسلم لأبي الْعَاص ابْن الربيع بن عَبْدِ شَمس، فَإذَا سَجَدَ وَضَعَهَا، وَإذَا قَامَ حَمَلَهَا 
.
Dari Abu Qotadah Al Anshari berkata, Rasulullah pernah shalat dalam keadaan mengendonk Umamah binti zainab binti Rasulillah (dalam riwayat dari Abil 'ash bin rabi' abdul syamsi " apabila Rasulullah hendak sujud meletakkannya dan tatkala berdiri mengendongnya kembali


Makna Dan Faedah Hadist :
1. Rasulullah adalah orang yang memiliki kedudukan dan kehormatan yg besar namun beliau juga memiliki sifat lemah lembut pengasih dan penyayang terhadap siapapun.

2. Hadist ini menjelaskan bahwasannya beliau shalat dlm keadaan mengendong cucunya diatas pundaknya , dan apabila hendak ruku atau sujud beliau meletakkannya di lantai,

3. Bolehnya gerakan shalat seperti itu ketika shalat wajib maupun shalat sunnah, baik imam, makmum, maupun munfarid , walaupun tdk dalam keadaan terpaksa dan inilah pendapat ulama ahli tahqiq.

4. Bolehnya menyentuh dan membawa sesuatu yg diduga ada najis dgn mengembalikan pada hukum asalanya yaitu yakin tentang kesuciannya, dalam hal ini adalah adanya kemungkinan najisnya baju dan badan anak kecil tersebut.

5. Sifat tawadhu Nabi yg lemah lembut akhlaqnya dan penyayangnya beliau.

6. Dalam kelapangan yg mulia ini terdapat syari'at dan kemudahan bagi umat nabi muhammad .

7. Macam-macam Gerakan Dalam shalat 
Sebagian ulama ada yg membagu gerakan dalam shalat menjadi 4 bagian sesuai dgn penelitian dan pengamatan terhadap dalil-dalil pembuat syari'at all :

a)    Gerakan Yg dilarang /Haram dan membatalkan shalat jika gerakan itu banyak dan terus menerus tanpa ada keterpaksaan dan tidak ada kemaslahatan dalam shalat.

b)    Gerakan yg makruh dilakukan dalam shalat dan tidak membatalkan yaitu ketika gerakan itu ringan dan tidak ada keperluan seperti memainkan baju, atau badan, dan yg semisalnya, krn hal ini menghilangkan kekhusu'an yg dituntut dalam shalat sehingga  tdk ada gunanya berbuat seperti itu.

c)     Gerakan yang dibolehkan yaitu gerakan yg ringan ketika ada keperluan, seperti dalam hadist diatas rasulullah mengendong bayi, dalam riwayat lain , rasulullah shalat diatas mimbar dan turun ketika mau sujud dan naik lagi jika berdiri , juga pernah beliau shalat membukakan pintu utk asiyah dan yg lainnya yg memang beliau lakukan itu untuk suatu keperluan dan menjelaskan tentang kebolahannya.

d)    Gerakan yg disyariatkan yaitu yang berhubungan dengan kemaslahatan dalam shalat seperti maju kedepan untuk memenuhi tempat yg lebih utama , mendekat untuk menutupi celah shaff shalat, atau gerakan untuk melakukan kebaikan dan diperintahkan seperti maju dan mundurnya orang yg shalay ketika shalat khauf atau hal yg terpaksa seperti menyelamatkan diri dari bahaya ( seperti membunuh binatang buas dsb ).


و الله أعلم بالصواب

Dinukil dr : Kitab Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitab As Sholat, Bab Sifat Shalat Nabi , hadist no : 91  Jilid 1, hal:151- 152 Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh – KSA

Tidak ada komentar:

Posting Komentar