عَنْ أبي قَتَادَةَ الأنصاري رضيَ الله عَنْهُ: أنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم كانَ يُصَلي وَهُوَ حَامِل أمَامَةَ بِنْتَ زَينبَ بِنْتِ رَسُولِ الله صلى الله عليه وسلم لأبي الْعَاص ابْن الربيع بن عَبْدِ شَمس، فَإذَا سَجَدَ وَضَعَهَا، وَإذَا قَامَ حَمَلَهَا
.
Dari Abu Qotadah Al Anshari berkata, Rasulullah pernah shalat dalam
keadaan mengendonk Umamah binti zainab binti Rasulillah (dalam riwayat dari
Abil 'ash bin rabi' abdul syamsi " apabila Rasulullah hendak sujud
meletakkannya dan tatkala berdiri mengendongnya kembali
Makna Dan Faedah Hadist :
1. Rasulullah adalah orang yang
memiliki kedudukan dan kehormatan yg besar namun beliau juga memiliki sifat
lemah lembut pengasih dan penyayang terhadap siapapun.
2. Hadist ini menjelaskan
bahwasannya beliau shalat dlm keadaan mengendong cucunya diatas pundaknya , dan
apabila hendak ruku atau sujud beliau meletakkannya di lantai,
3. Bolehnya gerakan shalat
seperti itu ketika shalat wajib maupun shalat sunnah, baik imam, makmum, maupun
munfarid , walaupun tdk dalam keadaan terpaksa dan inilah pendapat ulama ahli
tahqiq.
4. Bolehnya menyentuh dan membawa
sesuatu yg diduga ada najis dgn mengembalikan pada hukum asalanya yaitu yakin
tentang kesuciannya, dalam hal ini adalah adanya kemungkinan najisnya baju dan
badan anak kecil tersebut.
5. Sifat tawadhu Nabi yg lemah
lembut akhlaqnya dan penyayangnya beliau.
6. Dalam kelapangan yg mulia ini
terdapat syari'at dan kemudahan bagi umat nabi muhammad .
7. Macam-macam Gerakan Dalam shalat
Sebagian
ulama ada yg membagu gerakan dalam shalat menjadi 4 bagian sesuai dgn
penelitian dan pengamatan terhadap dalil-dalil pembuat syari'at all :
a)
Gerakan Yg dilarang /Haram dan membatalkan
shalat jika gerakan itu banyak dan terus menerus tanpa ada keterpaksaan dan
tidak ada kemaslahatan dalam shalat.
b)
Gerakan yg makruh dilakukan dalam shalat dan
tidak membatalkan yaitu ketika gerakan itu ringan dan tidak ada keperluan
seperti memainkan baju, atau badan, dan yg semisalnya, krn hal ini
menghilangkan kekhusu'an yg dituntut dalam shalat sehingga tdk ada
gunanya berbuat seperti itu.
c)
Gerakan yang dibolehkan yaitu gerakan yg
ringan ketika ada keperluan, seperti dalam hadist diatas rasulullah mengendong
bayi, dalam riwayat lain , rasulullah shalat diatas mimbar dan turun ketika mau
sujud dan naik lagi jika berdiri , juga pernah beliau shalat membukakan pintu
utk asiyah dan yg lainnya yg memang beliau lakukan itu untuk suatu keperluan
dan menjelaskan tentang kebolahannya.
d)
Gerakan yg disyariatkan yaitu yang
berhubungan dengan kemaslahatan dalam shalat seperti maju kedepan untuk
memenuhi tempat yg lebih utama , mendekat untuk menutupi celah shaff shalat,
atau gerakan untuk melakukan kebaikan dan diperintahkan seperti maju dan
mundurnya orang yg shalay ketika shalat khauf atau hal yg terpaksa seperti
menyelamatkan diri dari bahaya ( seperti membunuh binatang buas dsb ).
و الله أعلم بالصواب
Dinukil dr : Kitab Taisirul 'Alam
syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitab As Sholat, Bab
Sifat Shalat Nabi , hadist no : 91
Jilid 1,
hal:151- 152 Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh – KSA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar