MACAM-MACAM DOA IFTITAH (Lanjutan Odoh 235)
Dalam hadist-hadist yang
shahih terdapat banyak sekali doa-doa istiftah salah satunya terdapat dalam
hadist ini ,dan diantara doa yang lainnya sebagai berikut :
1.
اَللَّهُمَّ بَاعِدْ
بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ،
اَللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ خَطَايَايَ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلأَبْيَضُ
مِنَ الدَّنَسِ، اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِيْ مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ
وَالْبَرَدِ.
“Ya Allah, jauhkan antara aku dan
kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya
Allah, bersihkanlah aku dan kesalahan- kesalahanku, sebagaimana baju putih
dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku
dengan salju, air dan air es”. (HR. Al-Bukhari 1/181 dan
Muslim 1/419. )
2. سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ،
وَتَبَارَكَ اسْمُكَ، وَتَعَالَى جَدُّكَ، وَلاَ إِلَـهَ غَيْرُكَ.
Maha Suci Engkau ya Allah, aku memujiMu, Maha Berkah akan
nama-Mu, Maha Tinggi kekayaan dan kebesaranMu, tiada Ilah yang berhak disembah
selain Engkau. [HR. Empat penyusun kitab Sunan, dan lihat Shahih At-Tirmidzi
1/77 dan Shahih Ibnu Majah 1/135.]
3. وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِيْ فَطَرَ
السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضَ حَنِيْفًا وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِيْنَ، إِنَّ
صَلاَتِيْ، وَنُسُكِيْ، وَمَحْيَايَ، وَمَمَاتِيْ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ،
لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ. اَللَّهُمَّ
أَنْتَ الْمَلِكَ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ. أَنْتَ رَبِّيْ وَأَنَا عَبْدُكَ،
ظَلَمْتُ نَفْسِيْ وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْلِيْ ذُنُوْبِيْ جَمِيْعًا
إِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ. وَاهْدِنِيْ لأَحْسَنِ
اْلأَخْلاَقِ لاَ يَهْدِيْ لأَحْسَنِهَا إِلاَّ أَنْتَ، وَاصْرِفْ عَنِّيْ
سَيِّئَهَا، لاَ يَصْرِفُ عَنِّيْ سَيِّئَهَا إِلاَّ أَنْتَ، لَبَّيْكَ
وَسَعْدَيْكَ، وَالْخَيْرُ كُلُّهُ بِيَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا
بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ.
“Aku menghadap kepada
Tuhan Pencipta langit dan bumi, dengan memegang agama yang lurus dan aku tidak
tergolong orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya shalat, ibadah dan hidup serta
matiku adalah untuk Allah. Tuhan seru sekalian alam, tiada sekutu bagiNya, dan
karena itu, aku diperintah dan aku termasuk orang-orang muslim.
Ya Allah, Engkau adalah Raja, tiada Tuhan (yang berhak disembah)
kecuali Engkau, engkau Tuhanku dan aku adalah hambaMu. Aku menganiaya diriku,
aku mengakui dosaku (yang telah kulakukan). Oleh karena itu ampunilah seluruh
dosaku, sesungguhnya tidak akan ada yang mengampuni dosa-dosa, kecuali Engkau.
Tunjukkan aku pada akhlak yang terbaik, tidak akan menunjukkan kepadanya
kecuali Engkau. Hindarkan aku dari akhlak yang jahat, tidak akan ada yang bisa
menjauhkan aku daripadanya, kecuali Engkau. Aku penuhi panggilanMu dengan
kegembiraan, seluruh kebaikan di kedua tanganMu, kejelekan tidak dinisbahkan
kepadaMu. Aku hidup dengan pertolongan dan rahmatMu, dan kepadaMu (aku
kembali). Maha Suci Engkau dan Maha Tinggi. Aku minta ampun dan bertaubat
kepadaMu”. [HR. Muslim 1/534]
4. اَللَّهُمَّ رَبَّ جِبْرَائِيْلَ، وَمِيْكَائِيْلَ، وَإِسْرَافِيْلَ
فَاطِرَ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ، عَالِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ، أَنْتَ
تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْمَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ. اِهْدِنِيْ
لِمَا اخْتُلِفَ فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ تَهْدِيْ مَنْ تَشَاءُ إِلَى
صِرَاطٍ مُسْتَقِيْمٍ.
“Ya Allah, Tuhan Jibrail,
Mikail dan Israfil. Wahai Pencipta langit dan bumi. Wahai Tuhan yang mengetahui
yang ghaib dan nyata. Engkau yang menjatuhkan hukum (untuk memutuskan) apa yang
mereka (orang-orang kristen dan yahudi) pertentangkan. Tunjukkanlah aku pada
kebenaran apa yang dipertentangkan dengan seizin dariMu. Sesungguhnya Engkau
menunjukkan pada jalan yang lurus bagi orang yang Engkau kehendaki”. [HR.
Muslim 1/534.]
5. ((اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، اَللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا، اَللهُ
أَكْبَرُ كَبِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ
كَثِيْرًا، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا، وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً
وَأَصِيْلاً)) ثلاثا ((أَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ، مِنْ نَفْخِهِ وَنَفْثِهِ
وَهَمْزِهِ)).
“Allah Maha Besar, Allah
Maha Besar, Allah Maha Besar. Segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak,
segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan
pujian yang banyak. Maha Suci Allah di waktu pagi dan sore”. (Diucapkan tiga
kali). “Aku berlindung kepada Allah dari tiupan, bisikan dan godaan setan”. [HR.
Abu Dawud 1/203, Ibnu Majah 1/265 dan Ahmad 4/85. Muslim juga meriwayatkan
hadits senada dari Ibnu Umar, dan di dalamnya terdapat kisah 1/420.]
6. اَللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ
وَمَنْ فِيْهِنَّ، لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ
وَمَنْ فِيْهِنَّ، [وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ
وَمَنْ فِيْهِنَّ][وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ وَمَنْ
فِيْهِنَّ][وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ مَلِكُ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ][ وَلَكَ
الْحَمْدُ][أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَقَوْلُكَ الْحَقُّ،
وَلِقَاؤُكَ الْحَقُّ، وَالْجَنَّهُ حَقُّ، وَالنَّارُ حَقُّ، وَالنَّبِيُّوْنَ
حَقُّ، وَمُحَمَّدٌ حَقُّ، وَالسَّاعَةُ حَقُّ][اَللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ،
وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ،
وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ. فَاغْفِرْ لِيْ مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا
أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ][أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لاَ
إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ][أَنْتَ إِلَـهِيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ].
Apabila Nabi Shallallahu’alaihi wasallam shalat Tahajud di waktu malam, beliau membaca: “Ya, Allah! BagiMu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. BagiMu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. BagiMu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. BagiMu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. BagiMu segala puji, Engkau benar, janjiMu benar, firmanMu benar, bertemu denganMu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dariMu), kejadian hari Kiamat adalah benar. Ya Allah, kepadaMu aku menyerah, kepadaMu aku bertawakal, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku kembali (bertaubat), dengan pertolonganMu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepadaMu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lewat dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”. [ HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari 3/3, 11/116, 13/371, 423, 465 dan Muslim meriwayatkannya dengan ringkas 1/532]
Apabila Nabi Shallallahu’alaihi wasallam shalat Tahajud di waktu malam, beliau membaca: “Ya, Allah! BagiMu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi serta seisinya. BagiMu segala puji, Engkau yang mengurusi langit dan bumi serta seisinya. BagiMu segala puji, Engkau Tuhan yang menguasai langit dan bumi serta seisinya. BagiMu segala puji dan bagi-Mu kerajaan langit dan bumi serta seisi-nya. BagiMu segala puji, Engkau benar, janjiMu benar, firmanMu benar, bertemu denganMu benar, Surga adalah benar (ada), Neraka adalah benar (ada), (terutusnya) para nabi adalah benar, (terutusnya) Muhammad adalah benar (dariMu), kejadian hari Kiamat adalah benar. Ya Allah, kepadaMu aku menyerah, kepadaMu aku bertawakal, kepadaMu aku beriman, kepadaMu aku kembali (bertaubat), dengan pertolonganMu aku berdebat (kepada orang-orang kafir), kepadaMu (dan dengan ajaran-Mu) aku menjatuhkan hukum. Oleh karena itu, ampunilah dosaku yang telah lewat dan yang akan datang. Engkaulah yang mendahulukan dan mengakhirkan, tiada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang hak disembah kecuali Engkau”. [ HR. Al-Bukhari dalam Fathul Bari 3/3, 11/116, 13/371, 423, 465 dan Muslim meriwayatkannya dengan ringkas 1/532]
Semua
doa istiftah tersebut diatas boleh dipakai dan
diamalkan semuanya karane berdasarkan hadist shahih
Namun
imam ahmad memilih doa yang no 2 ( سبحانك اللهم
وبحمدك وتبارك اسمك.. الخ )
Alasan beliau karena didalamnya
terdapat / terkandung pemulyaan, pengangungan dan peng esaan kepada Allah
didalam ibadah, adpaun umar mengeraskan bacaan itu untuk mengajarkan kepada murid-muridanya.
Hendaknya orang yang shalat tidak hanya
memilih satu diantara doa diatas, akan ettapi sebaiknya dia mengamalkan
seluruhnya ( dishalat yangberbeda bukan dalam satu shalat) agar mendapatkan
kesempurnaan mengikuti Rasulullah dan menghiduppkan sunnah Rasulullah tentang
doa istiftah ini dan hendaklnya memendekkannya bacaan ketika shalat berjama;ah
dan memanjangkannya ketika shalat malam
salah satu doa istoftah yang dibaca
oleh Rasulullah dalam shalatnya adalah :
اَللَّهُمَّ
بَاعِدْ بَيْنِيْ وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ
وَالْمَغْرِبِ، اَللَّهُمَّ نَقِّنِيْ مِنْ خَطَايَايَ، كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ
اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اَللَّهُمَّ اغْسِلْنِيْ مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ
وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ.
“Ya Allah, jauhkan antara aku dan kesalahan-kesalahanku, sebagaimana Engkau menjauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah aku dan kesalahan- kesalahanku, sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotoran. Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air dan air es”. (HR. Al-Bukhari 1/181 dan Muslim 1/419. )
dalam kalimat akhir dari doa tsb
" Ya Allah, cucilah aku dari kesalahan-kesalahanku dengan salju, air dan
air es” apa hikmah pengunaan kata air , salju dan es untuk menghapuskan dosa
dan kesalahan :
Merupakan suatu hal yang kita ketahui bersama bahwasanya air
yang mendidih / panas itu lebih tepat / bisa menghilangkan kotoran-kotoran yang
ada dari pada apa yang tersebut dalam doa yang ma’stur ini , padahal jauh bandingannya
( air mendidih ) dengan air dingin atau salju itu sedang tujuannya minta
dibersihkan benar-benar dari dosanya.
Jawabannya : sebenaarnya dikalangan para ulama sudah
didapati pembahasan secara ilmiyyah untuk mencari / menentukan manakah yang
paling sesui , nash ( dalil Al qur’an dan hadist ) alangkah baiknya apa yang
dikatakan Ibnu Qayyim dan gurunya yaitu Syeikhul islam Ibnu taimiyyah bahwa :
لما كان للذنوب حرارة، ناسـب أن تكون
المادة المزيلة هذه الباردة، لتطفئ هذه الحرارة وذاك التلهب
Dosa itu ibarat sesuatu yang panas maka sangat cocok dan
tepat untuk mendingankan ( menghapuskan )nay dengan alat pendingin yaitu : air
, salju atau embun dalam rangka memadamkan panasnya api yang membara yaitu
dosa .
و
الله أعلم بالصواب
Dinukil dr : Kitab Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitab As Sholat, Bab Sifat Shalat Nabi , hadist no : 79 Jilid 1, hal: 134, Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh – KSA
سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه
287302DE / 2837AECC
أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ
Dinukil dr : Kitab Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitab As Sholat, Bab Sifat Shalat Nabi , hadist no : 79 Jilid 1, hal: 134, Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh – KSA
سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه
287302DE / 2837AECC
أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ
Semoga Allah menjadikan hari-hari kalian
penuh kebahagian .
Tidak ada komentar:
Posting Komentar