Shalat menghadap Kiblat
عَنْ عَبْدِ الله بْنِ عُمَرَ رضي الله عَنْهُمَا : أنَّ رَسُولَ الله صلى الله عليه وسلم كَانَ يُسَبِّحُ عَلَى ظَهْرِ رَاحِلَتِهِ حَيْث كَانَ وجْهُهُ، يومئ برأسه، وَكَانَ ابن عُمَرَ يَفعَلُهُ.
Dari
abdullah ibnu umar bahwasannya Rasulullah bertasbih diatas punggung
ontanya kemanapun ontanya menghadap dan keadaan beliau mengisyaratkan
dengan menganggukkan kepalanya, dan ibnu umar juga mengamalkannya.
وفي رواية: كَانَ يُوتِرُ عَلى بَعِيرِهِ. ولـ " مسلم ": غَيْر أنّهُ لا يُصَلى عَلَيْهَا الْمَكْتُوبَةَ. وللبخاري " إلا الْفَرَائِضَ ".
Dalam riwayat lain " bahwasannya rasulullah shalat witir diatas ontanya, dan dalam riwayat muslim Rasulullah tidak pernah shalat fardhu diatas kendaraannya (ontanya) demikian juga didalam riwayat imam bukhari bahwasannya Rasulullah shalat diatas kendaraannya kecuali shalat fardhu.
Hukum Dan Faedah Hadist :
1. Bolehnya shalat sunnah diatas kendaraan ketika safar , sebagaimana perbuatan ibnu umar yg menguatkan hal ini.
2.Imam Ahmad dan Abu tsur berpendapat berpendapat menghadap kiblat ketika diatas kendaraan, itu hanya pada awal /permulaan saja, sebagaimana hadist anas bin malik yg menjelaskan bahwa Rasulullah apabila hendak shalat sunnah ketika safar, maka ontanya dihadapkan ke kiblat setelah itu beliau shalat kearah manapun onta itu menghadap.
3. Adapaun shalat wajib maka tidak boleh diatas kendaraan kecuali dalam keadaan darurat / terpaksa, para ulama berkata yg demikian itu agar tidak kehilangan melaksanakan kewajiban menghadap kearah kiblat tatkala shalat. Namun jika terpaksa seperti ketakutan, banjir ( seperti diatas pesawat /kereta ) dll, maka diperbolehkan.
4. Rasulullah meganggukkan kepalanya sebagai penganti ruku dan suju (ketika diatas kendaraan dalam safar. Dan Hadist ini menunjukkan gerakan sujud itu lebih rendah dari pada ruku' .
5. Shalat witir sunnah muakad tidak wajib karena Rasulullah pernah mengerjakannya diatas kendaraan beliau.
6. Tatkala ada kesulitan/dalam keadaan darurat maka disitu ada kemudahan dan ini termasuk kemurahan Allah Ta'alaa kpd hambanya. Dan termasuk kemudahan adlah dianjurkan utk meningkatkan ketaatan kpd Allah dgn cara yg mudah dilakukan.
7. Jumhur ulama berpendapat bolehnya tidak menghadap kiblat ketika safar (dan tidak tau arah kiblat) baik safar yg jauh maupun yg deket.
و الله أعلم بالصواب
Dinukil dr : Kitab Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitabus Sholat Bab Adzan wal Iqomah hadist no 65, Jilid 1, hal : 111-112, Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh – KSA
سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه
287302DE / 2837AECC
أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ
Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan
Sent from BlackBerry®
وفي رواية: كَانَ يُوتِرُ عَلى بَعِيرِهِ. ولـ " مسلم ": غَيْر أنّهُ لا يُصَلى عَلَيْهَا الْمَكْتُوبَةَ. وللبخاري " إلا الْفَرَائِضَ ".
Dalam riwayat lain " bahwasannya rasulullah shalat witir diatas ontanya, dan dalam riwayat muslim Rasulullah tidak pernah shalat fardhu diatas kendaraannya (ontanya) demikian juga didalam riwayat imam bukhari bahwasannya Rasulullah shalat diatas kendaraannya kecuali shalat fardhu.
Hukum Dan Faedah Hadist :
1. Bolehnya shalat sunnah diatas kendaraan ketika safar , sebagaimana perbuatan ibnu umar yg menguatkan hal ini.
2.Imam Ahmad dan Abu tsur berpendapat berpendapat menghadap kiblat ketika diatas kendaraan, itu hanya pada awal /permulaan saja, sebagaimana hadist anas bin malik yg menjelaskan bahwa Rasulullah apabila hendak shalat sunnah ketika safar, maka ontanya dihadapkan ke kiblat setelah itu beliau shalat kearah manapun onta itu menghadap.
3. Adapaun shalat wajib maka tidak boleh diatas kendaraan kecuali dalam keadaan darurat / terpaksa, para ulama berkata yg demikian itu agar tidak kehilangan melaksanakan kewajiban menghadap kearah kiblat tatkala shalat. Namun jika terpaksa seperti ketakutan, banjir ( seperti diatas pesawat /kereta ) dll, maka diperbolehkan.
4. Rasulullah meganggukkan kepalanya sebagai penganti ruku dan suju (ketika diatas kendaraan dalam safar. Dan Hadist ini menunjukkan gerakan sujud itu lebih rendah dari pada ruku' .
5. Shalat witir sunnah muakad tidak wajib karena Rasulullah pernah mengerjakannya diatas kendaraan beliau.
6. Tatkala ada kesulitan/dalam keadaan darurat maka disitu ada kemudahan dan ini termasuk kemurahan Allah Ta'alaa kpd hambanya. Dan termasuk kemudahan adlah dianjurkan utk meningkatkan ketaatan kpd Allah dgn cara yg mudah dilakukan.
7. Jumhur ulama berpendapat bolehnya tidak menghadap kiblat ketika safar (dan tidak tau arah kiblat) baik safar yg jauh maupun yg deket.
و الله أعلم بالصواب
Dinukil dr : Kitab Taisirul 'Alam syarah 'Umdatul Ahkam, Karya Abdullah Shalih Alu Bassam, Kitabus Sholat Bab Adzan wal Iqomah hadist no 65, Jilid 1, hal : 111-112, Cet. Maktabah Ar Rossyid Riyadh – KSA
سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه
287302DE / 2837AECC
أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ
Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan
Sent from BlackBerry®
Tidak ada komentar:
Posting Komentar