Minggu, 25 Januari 2015

ONE DAY ONE HADIST (ODOH – 206) TIDAK BOLEHB MENAHAN BAK & BAB KETIKA SHALAT


ولمُسلِمٍ عَنْ عَائِشَة رضيَ الله عَنْهَا قَالتْ: سَمِعتُ رَسول الله صلى الله عليه يَقولُ: "لا صَلاة بِحَضْرَةِ الطعَام، ولا وَهُوَ يدَافِعُهُ الأخبَثَان "
Dalam riwayat muslim , dari Aisyah – radiyallahu ‘anha dia berkata, “ Aku mendengar Rasulullah – shalallahu ‘alaihi wasallam- bersabda ; “ tidak ada ( tidak boleh ) shalat bagi seseorang. yang dikerjakan ketika makanan sudah dihidangkan dan bagi orang yang menahan buang air kecil/BAK maupun besar /BAB ( Hr. Muslim )

Makna & Faedah Hadist :

1. Rasulullah melarang seseorang melakukan shalat dalam keadaan makanan sudah dihidangkan dan disantap serta ketika menahan kencing / kotoran sebab shalat menjadi tidak sempurna karena sibuk dengan menahan kencing / kotoran tersebut .

2. Ulama berselisih pendapat apakah sah shalat dalam keadaan makanan sudah dihidangkan dan menahan kencing / kotoran :

a. Ulama Dhahiriyyah, Syeikhul islam Ibnu Taimiyyah berpendapat bahwa tidak sah shalat , bahkan mereka mengangap shalat itu bathil , akan tetapi Ibnu taimiyyah mengatakan tidak sah shalatnya kalau dia berkeinginan sekali untuk makan berdasarkan hadist ini.

b. Jumhur ulama’ berpendapat sah shalatnya tetapi makruh shalat dalam keadaan seperti itu akan tetapi shalatnya tidak sempurna.

3. Sesungguhnya menghadirkan hati dengan khusu’ dan tumakninah sangat di butuhkan ketika shalat, sudah seharusnya dan sepantasnya orang yang shalat menjauhkan diri dari hal-hal yang menganggu shalatnya.

4. Sesungguhnya keinginan yang sangat dan benar-benar butuh untuk makan dan minum, kencing dan buang kotoran adalah udhur ( keringanan ) bagi seseorang ( laki-laki ) untuk tidak mengikuti shalat berjama’ah dengan syarat hal seperti itu tidak dibiasakan pada tiap-tiap akan shalat.

5. Imam Ash Shan’aniy brkata : ketahuilah permasalahan disini bukanlah masalah mendahulukan hak hamba terhadap Allah Ta’alaa akan tetapi permasalahannya adalah : shiyanaul haqqulbarii ( menjaga hak-hak Allah ) agar hamba-2 Allah ketika menunaikan ibadah hatinya tidak kesana kemari ( berpaling dari Allah) ketika menghadap kepada Allah .

6. Sebagian ulama menafsirkan didalam khusyu’ ini terkumpul rasa takut seorang hamba kepada Allah Ta’alaa dan tenangnya jiwa dimana tenangnya jiwa ini dapat dilihat dari tenangnya anggota badan sesui dengan tujuan Ibadah itu sendiri

 INTI SARI DARI 2 HADIST INI ( ODOH 205 DAN 206 ) TENTANG LARANGAN MENAHAN KENCING DAN KOTORAN SERTA MAKAN KETIKA AKAN SHALAT 

Ulama berkata :

Shalat merupakan saat munajat ( suatu cara seorang hamba untuk berhubungan dengan rabbnya pent.) maka bagaimanakah seorang hamba menghadap kepada rabbnya dalam keadaan lalai ?
Sungguh para ulama bersepakat bahwa tidak ada pahala bagi seorang hamba yang lalai darinya, karena Allah ta’alaa berfirman:

 وَأَقِمَ الصَلَاةَ لِذِكْىرِيْ

Dan dirikanlah shalat untuk mengingatku ( Qs. Thaha : 14 ) 

  وَ لَاتَكُنْ مِنَ الْغَافِلِيْنَ

Dan janganlah kamu termasuk orang-orang yang lalai

Dan dalam hadist yang marfu’ yang diriwayatkan oleh Abu Dawud , Nasai, dan Ibnu hibban, Rasulullah bersabda :

" إن العبد ليصلي الصلاة لا يكتب له، عشرها ولا سدسها "

Sesungguhnya seorang hamba yang shalat, kadang-kadang shalatnya tidak ditulis pahalanya kecualii 1/10 atau 1/6 nya saja . 

Sesungguhnya shalat itu diwajibkan agar ingat kepada Allah Ta’alaa, jika hati orang yang shalat itu tidak mengangungkan Allah dan tidak mencintaiNya maka berkuranglah nilai shalatnya.
Hadirnya hati akan menyisihkan hal-hal yang menganggu ketika Shalat maka disini sangat dibutuhkan ILMU , AMAL , dan pikiran tidak diarahkan kecuali pada keduanya ( hanya untuk mencari ilmu dan amal semoga dengan disebarkannya hadist melalui BC ini menambah ilmu sehingga kita beramal berdasarkan ilmu bukan berdasarkan ikut-ikutan semata pent.)
Lalainya hati ketika shalat dalam bermunajat ini menunjukkan adanya rasa cinta dunia dan khawatir ( takut kehilangan ) perkara-perkara dunia.
Wallahu alam

Dinukil dr : Kitab Taisiul Alam syarah 'Umdatul Ahkam. Jillid 1. , Kitabus Sholat Bab fii saiiiin min makruuhaaatis sholat hadist no 51 , hal : 85-86 , Cet. Maktabah Ar Rossyid. Riyadh KSA )

سُلَيْمَان اَبُوْ شَيْخَه
2837AECC / 287302DE

أَسْعَدَ اللّهُ اَيَّامَكُمْ
Semoga Allah Ta'alaa menjadikan hari-harimu penuh dgn kebahagiaan .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar