Rabu, 23 April 2014

Antara Penuntut Ilmu dan Pecandu Internet



الفرق بين طالب العلم , وطالب الأنترنت
Antara Penuntut Ilmu dan Pecandu Internet[*]


طالب العلم : يُعنى قبل كل شيء بإصلاح نفسه , ولزومها السلوك القويم , فهو قدوة للآخرين في أخلاقه وسلوكه .
Seorang penuntut ilmu, pertama sekali dia memperhatikan perbaikan dirinya sendiri dan senantiasa bersikap lurus, karena dia adalah teladan, baik dalam akhlaqnya maupun sikapnya.
طالب العلم  يحرص على الفائدة , ومجالسة أهل العلم والفضيلة والورع , والتزود من العلم النافع , والمحافظة على الوقت , فلا تراه إلا مستفيداً , معرضاً عما لا يعنيه , مشتغلاً فيما يعنيه , إن تكلم أفاد بكلامه , وإن كتب أفاد بكتابته , لا يعدم َمن جالسه مِن فائدة .
Seorang penuntut ilmu, sangat bersemangat untuk meraih suatu kemanfaatan, bermajelis dengan para pemilik ilmu, pemilik keutamaan dan sifat wara’.
Seorang penuntut ilmu, senantiasa membekali diri dengan ilmu yang bermanfaat, menjaga waktunya (dari hal-hal yang tidak berguna), hingga engkau tidak melihatnya kecuali selalu mengambil manfaat, berpaling dari perkara yang sia-sia dan menyibukkan diri dengan perkara yang bermanfaat saja. Seorang penuntut ilmu, apabila dia berbicara maka dia memberi manfaat dengan perkataannya, jika dia menulis maka dia memberi manfaat dengan tulisannya, hingga orang yang bermajelis dengannya tidak akan pernah kosong dari suatu manfaat.

يقدِّر قيمة العلم , ومكانة أهله , فهو يستفيد منهم , ويحترمهم , ويدعو لهم , ويترحم على أمواتهم .
Seorang penuntut ilmu, menghargai kemulian ilmu dan kedudukan ulama, dia mengambil ilmu dari para ulama, menhormati dan mendoakan mereka serta memohon rahmat untuk (ulama) yang sudah meninggal.
يكره الغيبة , ويمقت أهلها , ولا يرضى أن يذكر أحد عنده بسوء .
تراه متواضعاً , لا يرفع نفسه فوق منزلتها , ولا يتشبع بما لم يُعطَ , ولا يغتر بالمدح والثناء , والنفخ والإطراء , وليس يرغب في الشهرة , ولا طلب المنزلة عند الخلق , لأنه يعلم أن الرافع والواضع هو الله عز وجل , وليس فلانا ًمن الناس .
Seorang penuntut ilmu, membenci ghibah dan membenci orang yang suka berghibah, dia juga tidak ridho apabila aib seseorang dibicarakan di depannya. Engkau lihat seorang penuntut ilmu itu bersikap tawadhu’, tidak mengangkat dirinya melebihi kedudukannya yang sebenarnya, tidak berbangga dengan sesuatu yang tidak dia miliki, tidak tertipu dengan pujian dan sanjungan, tidak meninginkan ketenaran, tidak pula kedudukan di tengah-tengah manusia, karena dia tahu bahwa yang mampu mengangkat dan merendahkan seseorang hanyalah Allah Ta’ala, bukan seorang manusia.
صاحب دعوة ونصيحة للمسلمين , يأمر بالمعروف وينهى عن المنكر بحسب القواعد الشرعية والأصول المرعية .
وتراه حريصاً على جمع الكلمة , وتأليف القلوب , ويكره الفرقة بين أهل السنة , لأنه يعلم أن الفرقة قرينة البدعة , والجماعة قرينة السنة ؛ ولذا قيل : أهل السنة والجماعة , وأهل البدعة الفرقة .
Seorang penuntut ilmu, senantiasa berdakwah dan mensihati kaum muslimin, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari yang munkar sesuai dengan kaidah-kaidah syari’ah dan tatanan masyarakat. Engkau lihat seorang penuntut ilmu itu sangat bersemangat dalam menyatukan ummat, merekatkan hati-hati mereka dan membenci perpecahan antara Ahlus Sunnah, karena dia mengetahui bahwa perpecahan itu selalu bersama kebid’ahan dan persatuan selalu menyertai sunnah. Oleh karenanya dikatakan, Ahlus Sunnah wal Jama’ah (persatuan)” dan Ahlus Bid’ah wal Furqoh (perpecahan)”.
وتراه عفيفاً في لسانه , فلا يطلقه في كل من هب ودرج من الناس , لأنه يعلم أنه محاسب على أقواله , كما أنه محاسب على أفعاله .
ويراعي المصلحة في كل ما يقوله ويفعله , فلا يفتح باباً للشر على الناس , ولا يخوض في أمر باطل , ولا يهرف بما لا يعرف , ولا يلج باباً إلا هو على بصيرة من أمره , يعرف مدخله ومخرجه . وقد أعدَّ للسؤال جواباً بين يدي الله عز وجل .
فهذه بعض صفات طالب العلم . رزقنا الله إياها !
Demikian pula engkau lihat seorang penuntut ilmu selalu menjaga lisannya, dia tidak mengomentari semua gosip dan isu yang tersebar di masyarakat, karena dia tahu bahwa semua perkataan dan perbuatannya akan dihisab.
Seorang penuntut ilmu, memperhatikan maslahat pada setiap perkataan dan perbuatannya, dia tidak membuka pintu (mencontohkan) keburukan bagi manusia, tidak membicarakan perkara yang batil, tidak sibuk dengan permasalahan yang tidak dipahaminya, dia tidak masuk dalam suatu pembicaraan kecuali berdasar ilmu, sehingga dia tahu penyebab masalah yang ada dan apa solusinya. Benar-benar dia telah menyiapkan jawaban di hadapan Allah Ta’ala kelak (atas semua perkataan dan perbuatannya).
Inilah sebagian sifat penuntut ilmu, semoga Allah Ta’ala menganugarahkan sifat-sifat tersebut kepada kita.
أما طالب الأنترنت ؛ فهو على خلاف ذلك , كما هو معلوم ومشاهد :
Adapun pecandu internet, keadaannya terbalik, sebagaimana telah dimaklumi dan disaksikan.
سفهٌ في الأخلاق , واستطالة على الأعراض , وضياع للأوقات من غير فائدة , وتهجم على الكبار والصغار من غير مراعاة لحرمة العلم أو السن أو الجاه والفضيلة , وتعالمٌ مقيت , وتتبع للعورات والزلات ؛ فهي فاكهة طالب الأنترنت المفضلة . ويبقى أيامه وأعوامه في حلْقة مفرغة , فلا هو استراح من نفسه , ولا أراح الناس من شره .
Pecandu internet akhlaqnya rendah, suka melanggar kehormatan, menyia-nyiakan waktu tanpa manfaat, menyerang siapa saja tanpa memperdulikan kemuliaan ilmu, umur, kehormatan dan keutamaan. Dia juga berlagak ‘alim, mencari-cari kekurangan dan kesalahan orang lain, semua itu adalah buah dari mencandu internet secara berlebihan. Hari dan tahun yang dia lalui kosong tak berarti, hingga akhirnya dia tidak bisa tenang dan tidak membiarkan orang lain tenang.
وبعد , فإن كنت ترغب أن تكون طالب علم , فدونك الطريق , وقد بانت لك معالمه .
وإن أبيت إلا أن تكون طالب أنترنت , فدونك الطريق , مليئة بالقاذورات والنجاسات , فتلطخ بها ما شئت , ولكن إياك أن تكذب على الناس فتزعم أنك طالب علم !
Maka, jika engkau ingin menjadi penuntut ilmu, jalannya ada di depanmu dan telah jelas bagimu tanda-tandanya. Namun jika kamu memilih jadi pecandu internet, jalannya juga ada di depanmu, yang dipenuhi dengan kotoran dan najis, maka kotorilah dirimu sesuai kehendakmu, akan tetapi janganlah engkau membohongi manusia, sehingga engkau disangka seorang penuntut ilmu!
Diterjemahkan dari website resmi Asy-Syaikh Abu Malik Abdul Hamid Al-Juhani hafizhahullah, Imam dan Khotib Masjid Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu di Yanbu’ Al-Bahr, juga Da’i di Kementrian Wakaf, Dakwah dan Bimbingan KSA, dari artikel yang berjudul:
[*] Nasihat ini beliau tulis sebagai nasihat kepada para penuntut ilmu yang berdakwah via internet, sekaligus sebagai celaan terhadap orang-orang yang suka menyebar kerusakan di internet, mengoyak persatuan Ahlus Sunnah dan membuat lari kaum muslimin dari dakwah yang penuh berkah ini

Tidak ada komentar:

Posting Komentar