الفرق
بين طالب العلم , وطالب الأنترنت
Antara
Penuntut Ilmu dan Pecandu Internet[*]
طالب
العلم : يُعنى قبل كل شيء بإصلاح نفسه , ولزومها السلوك القويم , فهو قدوة للآخرين
في أخلاقه وسلوكه .
Seorang penuntut ilmu,
pertama sekali dia memperhatikan perbaikan dirinya sendiri dan senantiasa
bersikap lurus, karena dia adalah teladan, baik dalam akhlaqnya maupun
sikapnya.
طالب
العلم يحرص على الفائدة , ومجالسة أهل العلم والفضيلة والورع ,
والتزود من العلم النافع , والمحافظة على الوقت , فلا تراه إلا مستفيداً , معرضاً
عما لا يعنيه , مشتغلاً فيما يعنيه , إن تكلم أفاد بكلامه , وإن كتب أفاد بكتابته
, لا يعدم َمن جالسه مِن فائدة .
Seorang penuntut ilmu, sangat bersemangat untuk
meraih suatu kemanfaatan, bermajelis dengan para pemilik ilmu, pemilik
keutamaan dan sifat wara’.
Seorang penuntut ilmu, senantiasa membekali diri
dengan ilmu yang bermanfaat, menjaga waktunya (dari hal-hal yang tidak
berguna), hingga engkau tidak melihatnya kecuali selalu mengambil manfaat,
berpaling dari perkara yang sia-sia dan menyibukkan diri dengan perkara yang
bermanfaat saja. Seorang penuntut ilmu, apabila dia berbicara maka dia memberi
manfaat dengan perkataannya, jika dia menulis maka dia memberi manfaat dengan
tulisannya, hingga orang yang bermajelis dengannya tidak akan pernah kosong
dari suatu manfaat.
يقدِّر
قيمة العلم , ومكانة أهله , فهو يستفيد منهم , ويحترمهم , ويدعو لهم , ويترحم على
أمواتهم .
Seorang penuntut ilmu, menghargai kemulian ilmu
dan kedudukan ulama, dia mengambil ilmu dari para ulama, menhormati dan
mendoakan mereka serta memohon rahmat untuk (ulama) yang sudah meninggal.
يكره
الغيبة , ويمقت أهلها , ولا يرضى أن يذكر أحد عنده بسوء .
تراه
متواضعاً , لا يرفع نفسه فوق منزلتها , ولا يتشبع بما لم يُعطَ , ولا يغتر بالمدح
والثناء , والنفخ والإطراء , وليس يرغب في الشهرة , ولا طلب المنزلة عند الخلق ,
لأنه يعلم أن الرافع والواضع هو الله عز وجل , وليس فلانا ًمن الناس .
Seorang penuntut ilmu, membenci
ghibah dan membenci orang yang suka berghibah, dia juga tidak ridho apabila aib
seseorang dibicarakan di depannya. Engkau lihat seorang penuntut ilmu itu
bersikap tawadhu’, tidak mengangkat dirinya
melebihi kedudukannya yang sebenarnya, tidak berbangga dengan sesuatu yang
tidak dia miliki, tidak tertipu dengan pujian dan sanjungan, tidak meninginkan
ketenaran, tidak pula kedudukan di tengah-tengah manusia, karena dia tahu bahwa
yang mampu mengangkat dan merendahkan seseorang hanyalah Allah Ta’ala, bukan
seorang manusia.
صاحب
دعوة ونصيحة للمسلمين , يأمر بالمعروف وينهى عن المنكر بحسب القواعد الشرعية
والأصول المرعية .
وتراه
حريصاً على جمع الكلمة , وتأليف القلوب , ويكره الفرقة بين أهل السنة , لأنه يعلم
أن الفرقة قرينة البدعة , والجماعة قرينة السنة ؛ ولذا قيل : أهل السنة والجماعة ,
وأهل البدعة الفرقة .
Seorang penuntut ilmu, senantiasa berdakwah dan
mensihati kaum muslimin, memerintahkan kepada yang ma’ruf dan melarang dari
yang munkar sesuai dengan kaidah-kaidah syari’ah dan tatanan masyarakat. Engkau
lihat seorang penuntut ilmu itu sangat bersemangat dalam menyatukan ummat,
merekatkan hati-hati mereka dan membenci perpecahan antara Ahlus Sunnah, karena
dia mengetahui bahwa perpecahan itu selalu bersama kebid’ahan dan persatuan
selalu menyertai sunnah. Oleh karenanya dikatakan, “Ahlus
Sunnah wal Jama’ah (persatuan)” dan “Ahlus
Bid’ah wal Furqoh (perpecahan)”.
وتراه
عفيفاً في لسانه , فلا يطلقه في كل من هب ودرج من الناس , لأنه يعلم أنه محاسب على
أقواله , كما أنه محاسب على أفعاله .
ويراعي
المصلحة في كل ما يقوله ويفعله , فلا يفتح باباً للشر على الناس , ولا يخوض في أمر
باطل , ولا يهرف بما لا يعرف , ولا يلج باباً إلا هو على بصيرة من أمره , يعرف
مدخله ومخرجه . وقد أعدَّ للسؤال جواباً بين يدي الله عز وجل .
فهذه
بعض صفات طالب العلم . رزقنا الله إياها !
Demikian pula engkau lihat seorang penuntut ilmu
selalu menjaga lisannya, dia tidak mengomentari semua gosip dan isu yang tersebar
di masyarakat, karena dia tahu bahwa semua perkataan dan perbuatannya akan
dihisab.
Seorang penuntut ilmu, memperhatikan maslahat
pada setiap perkataan dan perbuatannya, dia tidak membuka pintu (mencontohkan)
keburukan bagi manusia, tidak membicarakan perkara yang batil, tidak sibuk
dengan permasalahan yang tidak dipahaminya, dia tidak masuk dalam suatu
pembicaraan kecuali berdasar ilmu, sehingga dia tahu penyebab masalah yang ada
dan apa solusinya. Benar-benar
dia telah menyiapkan jawaban di hadapan Allah Ta’ala kelak (atas semua
perkataan dan perbuatannya).
Inilah
sebagian sifat penuntut ilmu, semoga Allah Ta’ala menganugarahkan sifat-sifat
tersebut kepada kita.
أما
طالب الأنترنت ؛ فهو على خلاف ذلك , كما هو معلوم ومشاهد :
Adapun
pecandu internet, keadaannya terbalik, sebagaimana telah dimaklumi dan
disaksikan.
سفهٌ
في الأخلاق , واستطالة على الأعراض , وضياع للأوقات من غير فائدة , وتهجم على
الكبار والصغار من غير مراعاة لحرمة العلم أو السن أو الجاه والفضيلة , وتعالمٌ
مقيت , وتتبع للعورات والزلات ؛ فهي فاكهة طالب الأنترنت المفضلة . ويبقى أيامه
وأعوامه في حلْقة مفرغة , فلا هو استراح من نفسه , ولا أراح الناس من شره .
Pecandu internet akhlaqnya
rendah, suka melanggar kehormatan, menyia-nyiakan waktu tanpa manfaat,
menyerang siapa saja tanpa memperdulikan kemuliaan ilmu, umur, kehormatan dan
keutamaan. Dia juga berlagak ‘alim, mencari-cari kekurangan dan kesalahan orang
lain, semua itu adalah buah dari mencandu internet secara berlebihan. Hari dan
tahun yang dia lalui kosong tak berarti, hingga akhirnya dia tidak bisa tenang
dan tidak membiarkan orang lain tenang.
وبعد
, فإن كنت ترغب أن تكون طالب علم , فدونك الطريق , وقد بانت لك معالمه .
وإن
أبيت إلا أن تكون طالب أنترنت , فدونك الطريق , مليئة بالقاذورات والنجاسات ,
فتلطخ بها ما شئت , ولكن إياك أن تكذب على الناس فتزعم أنك طالب علم !
Maka,
jika engkau ingin menjadi penuntut ilmu, jalannya ada di depanmu dan telah
jelas bagimu tanda-tandanya. Namun jika kamu memilih jadi pecandu internet,
jalannya juga ada di depanmu, yang dipenuhi dengan kotoran dan najis, maka kotorilah
dirimu sesuai kehendakmu, akan tetapi janganlah engkau membohongi manusia,
sehingga engkau disangka seorang penuntut ilmu!
Diterjemahkan
dari website resmi Asy-Syaikh Abu Malik Abdul Hamid Al-Juhani hafizhahullah,
Imam dan Khotib Masjid Umar bin Khattab radhiyallahu’anhu
di Yanbu’ Al-Bahr, juga Da’i di Kementrian Wakaf,
Dakwah dan Bimbingan KSA, dari artikel yang berjudul:
[*] Nasihat ini beliau tulis
sebagai nasihat kepada para penuntut ilmu yang berdakwah via internet,
sekaligus sebagai celaan terhadap orang-orang yang suka menyebar kerusakan di
internet, mengoyak persatuan Ahlus Sunnah dan membuat lari kaum muslimin dari
dakwah yang penuh berkah ini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar